Sungguh manis senyuman itu
Lahiriah si pemilik hati
Dulunya kepunyaan ku
Namun kini ia tidak lagi
Gelak tawa hirik pekik
Senantiasa membuat pemerhati senang dengannya
Sungguh tertarik walaupun cuba diselindungi
Itulah dia si pemilik kenangan lalu
Sungguh ku tersenyum
Sungguh hati ku tertawa
Gelagat yang mudah mengusik jiwa
Ingatan lalu menjadi segar semula
Hadirmu ku sambut
Pergimu ku relakan
Agar tiada sengketa
Itulah tujuannya
Tiada apa bisa ku katakan
Cukuplah hanya sepalit sebuah senyuman
Dari diri yang pernah ku kecewakan
Agar ku mengerti dirimu kini sudah merasakan
By:
kasih melati

No comments:
Post a Comment